Senin, 19 Maret 2012

HADIAH TERINDAH
Oleh: Rizki Novianti

Setelah perpisahan terakhir dengan randy saat itu perasaan ku memang terasa sedih tak ada lagi yang membuat ku tersenyum, tertawa, membuat ku menangis.. tapi ku bulatkan hati untuk berusaha tegar menghadapi kehidupanku kini tanpanya jauh, hati ku membulat aku pergi bukan untuk selamanya aku hanya ingin mencari bahagia.
Cerpen Romantis Hadiah Terindah
Sebulan berlanjut kita tak saling bertemu atau bertatap muka bahkan hanya sekedar pesan singkat pun tak ada darinya, menyedihkan memang terasa dalam hati rasa sepi kadang menyelimuti perasaan ku tak jarang aku selalu bertanya-tanya pada diriku sendiri apa yang sedang dia lakukan saat ini ?? bagaimana dengan keadaannya kini?? Aku hanya bernapas panjang tanpa tahu dirinya disana.

Tak harus selalu bersedih atau terus meratap karna berada jauh darinya, ku mencari-cari kesibukan ku agar tak selalu terfikirkan akan bayangnya. beminggu-minggu, berbulan-bulan akhirnya 1 tahun berlalu ku tak bersama dengan nya lagi, tak bisa melihat senyumnya, mendengar suaranya, menatap matanya, bercanda gurau dengannya tak ku rasa lagi dengan segudang pekerjaan ku di sekolah.

Liburan sekolah telah tiba bingung kemana untuk mengisinya. Satu tahun dengan pekerjaan yang melelahkan, ku putuskan untuk melepas penat sejenak di kampung, ingin menikmati pemandangan yang indah, udara sejuk, dan suara-suara yang membuat hati terasa damai. sibuk mengepak pakaian dan membereskan rumah tiba-tiba terdengar suara sms masuk di handphone, ku lihat siapa yang mengirimkan pesan dan ternyata tak ku sangka itu randy. Aku tersenyum.

Setelah satu tahun tak pernah ada kabar darinya ku kira dia sudah melupakan aku ternyata tidak masih ingat saja nomor handphone ku.. tak percaya randy ingin mengajaku jalan-jalan di kampung.
“hhahaha.. masih ingat saja dikau” kata ku.

Ku berjanji besok lusa sudah berangkat ke kampung tak sabar rasanya ingin cepat-cepat. Hari yang ku tunggu sudah tiba dengan mengendarai sepeda motor ku tancap gas agar cepat-cepat sampai di kampung dan bertemu randy di sana. sampainya ku di rumah ternyata hari tak memungkinkan untuk ku dapat menemuinya tetapi randy terus mengirimkan pesan ku berharap semoga hari dapat berganti cerah, ku susuri jalan dimana randy berada meski lelah randy pun seperti ku.

Rintik hujan mulai turun satu persatu butiran mutiara terjatuh serempak ku mulai kesal, marah ingin rasanya aku menangis saja “dimana dia saat ini ??” dalam hatiku berkata. dengan perasaan kecewa ku kirimkan pesan pada randy menyuruh nya untuk pulang saja aku tak ingin dia sakit hanya karna kehujanan untuk menunggu ku..

Setibanya di rumah badanku menggigil kedinginan dan pakaian ku basah kuyup karna hujan, ku tarik selimut dan bergegas tidur randy mengirimkan pesan untuk minta maaf, tak ku hiraukan.

“bodoh nya aku ..” kesal ku hanya dalam hati. saat malam randy menelefon ku.
“hallo..” terdengar suaranya di balik telepon
“kenapa dy..?” tanya ku ketus
“ky maaf ya.. dah ninggalin kamu kehujanan tadi siang.. tapi besok bisakan?” tanya randy
“yaa ga apa-apa lah.. besok ku gak janji”
“emang nya kenapa?”
“besok ada latihan basket, mungkin lusa atau aku gak tau?”
“oh ya sudahlah..” Randy langsung memutuskan teleponnya..

“dasar cowok aneh..sampai kapan siih dia akan terus bersikap dingin seperti itu.. sejak smp dia gak pernah berubah apa yang ada di dalam fikirannya aku gak pernah tau.. tapi kenapa ya banyak cewek-cewek yang menyukainya padahalkan jelas-jelas dia seperti itu mungkin karna ahhhhhh entah lah memikirkannya membuat ku pusing..!” cerita ku di buku diary..

Setiap kali ku tuliskan keinginan ku di buku kecil itu pasti akan terwujud, tak ayal hanya sebuah buku kecil yang di dalamnya banyak sekali tulisan-tulisan tangan tentang cita-cita dan harapan ku.

Suatu saat ku tuliskan keinginan jika suatu saat ku bertemu randy aku tak akan menjadi cewek tomboy, aku akan bersikap manis seperti perempuan lainnya yang dia kenal. berubah hanya untuk seseorang yang tak bisa jadi harapan hanya sebatas khayalan dan angan-angan yang selalu ada dalam otak dan fikiran ku selama 3 tahun ini.
***

Hari rabu 29 juni 2011 skitar pukul 01.00 hari yang cerah tak ada hambatan lagi saat ku ingin menemuinya. ku berjalan menyusur, ku lihat dari kejauhan wajah yang tak asing bagi ku, tersenyum manis saat dirinya menyapa dengan sepeda motor khas anak muda. melihat dirinya saat ini terasa berbeda apa karna 1 tahun tak penah berjumpa, semakin dewasa ku melihatnya. pertama kali berjumpa dengannya lagi dia malah meledek ku katanya aku jadi jerawatan “aghhhhhhtr menyebalkan dasar aneh” ketusku. tak apalah aku sadar sendiri punya jerawat. lets gelegot on the way menuju tempat tujuan only berdua aku dan randy. Senang nya.

Sepanjang perjalanan kita banyak mengobrol, bercerita tentang sekolah kita, masa smp, teman-teman sekolah, banyak membuat ku tertawa dan kembali tersenyum seperti dulu.
“ ya tuhan apakah ini hadiah terindah yang kau berikan pada ku saat ini. terima kasih atas semuanya aku sangat bahagia bisa berada bersama seseorang ku lagi” pejamkan mata dan berdoa.
Sampai di tempat tujuan.. randy mengajak ku ke tempat yang indah yang tak penah ku bayangkan sebelum nya di atas bukit ku bisa melihat apa saja pemandangan yang indah.

Jalan berdua seperti adik dan kakak karna randy yang sedikit lebih pendek dari ku hanya beda beberapa cm saja. terus saja dia meledek ku sejak awal pertama bertemu, aku yang takut ketinggian di paksa harus turun bukit mana harus lepas sendal segala.

“haduuuuuuh” kata ku, randy tertawa puas sudah mengerjai ku tahu saja dia kalau aku takut ketinggian..
“wiiidiiiw.. akhirnya nyampe juga. good job i like it” kata randy.
“sesuatu dy.. puas loe yaa??” jawab ku kesal sambil memasang sandal ku sendiri.

Sesekali dia memandang dan tersenyum pada ku, genggeman tangan nya serasa bukan dia yang ada di sampingku. ku rasa kan detik demi detik bersamanya, randy hanya diam saja tak berkata apapun tentang sesuatu, ku berharap dia akan katakan itu satu kali lagi ku ingin dengar dari ucapnya namun sayangnya tak ada yang terucap..

“mirip shinta” kata nya spontan saat melihat ku.
“haah?? Shinta yang mana?? Jangan bilang shinta temen smp??” tanya ku penasaran dengan nada sedikit ketus padanya.
“ahh... gak apa-apa kok” randy gelagapan.
“ihh nyebelin bgt sii” kesal ku dengan wajah menekuk.

Aku heran kenapa dia sebut nama itu padahal yang ada di sampingnya hanya ada aku dengan spontan dia menyebutkan nama “shinta”.. agak kesal memang tapi aku tak ingin melewat kan hari ini dengan rasa kesal ku saja, bingung harus berkata apa lagi aku diam saja tak bicara apa-apa.

Percaya kah ini hanya 30 menit kita bersama 30 menit kita menikmati pemandangan indah?? “huuuuph sangat menyedihkan” kata ku dalam hati.. aku hanya menggerutu saja di fikiran tak ku lampiaskan lewat ucapan.. waktu semakin cepat berlalu kenangan indah kan terlewati begitu saja. akhirnya kita akan benar-benar mengakhiri hari ini, sepanjang perjalanan pulang ku nikmati saat-saat berharga itu. sesekali dia memukul kaki ku.

“sakit tauuu gak usah mukul-mukul kurang kerjaan” kata ku.
“wiidiiw marah.. sorry” randy meledek.
“pegel ahh, dari tadi jalannya belok-belok mana jauh lagi” aku menggerutu.
“tapi gak menyesalkan??” katanya
“iya lah gak salah” aku menaikan halis dan tersenyum.

Setengah jalan pulang aku diam saja tak enak badan randy bertanya padaku
“kenapa ky sakit??”
“gak tau nii udaranya dingin banget” keluh ku.
“yaudah pegangan ajja ya. disini tuu emang dingin tapi udaranya sejuk gak kayak di bandung ‘polusi’ bener gak??”
“hmmm” jawab ku singkat..

Semakin sore semakin dingin tak sadar tangan ku sudah melingkar di perutnya, randy juga tak berkata apa-apa. hangatnya, tempat sandarannya, aroma tubuhnya mengingatkan aku pada seseorang yang selalu mengajaku main basket setiap minggu. Sampai juga di tempat terakhir dekat rumahku, tak ku sangka secepat ini ku rasakan. sebelum aku benar-benar pergi randy menggenggam tanganku eraaaaaat dan dia berkata.

“maaf bila ini tak cukup untuk membuat mu tersenyum lagi, membuat mu tertawa, namun melihat mu saat ini membuat aku sangat bahagia. jujur saja aku tak ingin kau pergi lagi tapi ku tau hati mu keras dan aku tau kau tak akan pernah bisa untuk melupakan aku begitu pun dengan aku.. thankz untuk hari ini!”ucapnya penuh haru.

“kamu tau aku pergi bukan untuk selamanya, aku pasti akan kembali suatu saat nanti. aku tak bisa mengatur hidup mu untuk ku. mungkin sakarang baik nya kita hanya berteman karna aku takut tak bisa bertahan. thankz juga untuk hari ini..” timpal ku.

Janji kita berdua tak akan saling melupakan meskipun jauh jarak diantara kita, jauh yang terpisah kan oleh waktu, jauh diantara kita tentang rasa yang tertinggal namun bagi ku randy akan selalu dekat.. dekat.. dan akan selalu dekat di dalam hati ku tlah ku ukir namanya.
***

Beberapa minggu kemudian perasaan ku agak sedikit mengganjal tentang randy, ku coba lihat status facebooknya ternyata.. “hoalaaaaah.. dia udah punya pacar lagi jangan bilang sama yang nama nya shinta itu.. nasib..nasib ditinggal patah hati lagi daah...” gerutu-gerutu dan terus menggerutu...!!!
***



NAMA :RIZKI NOVIANTI
ALAMAT :JLN.SOMA2 NO.26 BANDUNG
FB :rizki_ccc@yahoo.co.id
E_MAIL :purnamarizki16@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar